Pada kesempatan kali ini gw mau ceritain kerjaan temen temen
di Lab. Intelligent Networks Lab punya 8 orang anggota, ada 3 orang s1 Moonbak,
Mingook dan Youngsu, 4 s2 gw, Dimas, Aneta dan Salah juga ada satu s3 Mas Dedi.
Di bagian pertama ini gw akan bahas kerjaan Dimas sama Aneta.
Machine to Machine Communication in Cellular Networks (Dimas)
Machine to machine (M2M) dianggap sebagai salah satu service
penting dari cellular network dalam LTE-A network beserta Device to device (D2D)
communication dan Heterogeneous Network (Het-Net). Gw sudah pernah bahas
tentang D2D, kalau Het-Net ini itu buat nambah kapasitas sama untuk mengurangi
blind spot di coverage, selain install macrocell (Base station yg biasa kita kenal)
diinstall juga microcell, picocell, relay sama femtocell(mirip AP wifi bisa dipasang
di rumah). Nah balik ke M2M, M2M ini komunikasi antar mesin ga ada trigger dari
manusia untuk menginisiasi komunikasinya. Contoh aplikasinya smartmeter ngirim
data pemakaian dari tiap rumah ke PLN, Tracking delivery dan komunikasi antar
mobil untuk mencegah tabrakan.
Gambar 1. contoh M2M : smart meter
Tantangan di M2M selular network ini itu device yang
kemungkinan berpartisipasi sangat banyak tetapi datanya sedikit. Kalau menggunakan
mekanisme yang sekarang digunakan di LTE (misalnya kayak kita connect terus upload
data ke youtube) prosesnya lama dan tidak efisien karena memang tidak didesign
untuk mengirim data yang sedikit namun dikirim secara periodik. Gambar dibawah
ini adalah proses random access, setelah random access selesai baru kita bisa
upload data.
Gambar 2. Random access procedure LTE
Setelah upload selesai kita releases radio resource yang kita
gunakan. Nah kerjaan Dimas ini untuk
mencari cara yang efisien.
Multipath Transmission Control Protocol (Aneta)
Laptop kita, handphone kita punya lebih dari satu cara untuk
akses internet. contohnya laptop kita bisa pake kabel Ethernet atau wifi atau
klo ada modem cellular kita bisa pake LTE juga tapi kita ga bisa pake itu semua
bersamaan. Nah ini ide asal dari multipath transmission control protocol
(MPTCP).
Gambar 3. MPTCP stack
MPTCP sendiri berada diatas TCP layer. Sama kayak TCP MPTCP menjaga
congestion window. MPTCP paket di bagi
ke semua TCP layer yang ada di bawahnya. Gambar di bawah contoh MPTCP dengan dua interface
beda misal satu Ethernet (tcp1) satu wifi (tcp2). Dengan asumsi Ethernet lebih
cepat dan lebih stabil dari wifi, Ethenet diberikan lebih banyak packet dibanding
wifi.
Gambar 4. MPTCP
Tantangan dari MPTCP ini itu gimana caranya dapat throughput
total maksimum. Kalau kita punya dua koneksi bersamaan yang diharapkan kita
bisa dapat throughput sebesar gabungan throughput dua koneksi. Tapi kalau ada
beda bandwidth yg besar antar koneksi bisa terjadi congestion window blocking
seperti gambar dibawah. Di gambar kita liat semua packet dari Ethernet sudah di -acknowledge tapi send window ga bisa gerak karena satu packet dari wifi
belum di-acknowledge akibatnya throughput pasti lebih rendah dibanding dengan
kalo cuma pake Ethernet saja dari awal.
Gambar 5. MPTCP send window blocking
Nah kerjaan aneta ini berkaitan sama hal tadi bagaimana mengatur
packet mana ke koneksi yang mana agar throughput bisa maksimal.
Sekian sebagian dari kerjaan temen-temen di lab bagian
pertama. Semoga bermanfaat.